Kamis, 29 Juni 2017



Pacaran dan ta'aruf

Di zaman sekarang sangat sulit membedakan antara pacaran dengan ta'aruf, dan masih banyak yang bertanya, apa perbedaan antara pacaran dengan ta'aruf. Nah melalui tulisan ini,sedikit pengetahuan saya tentang pacaran dengan ta'aruf ini yang kemudian sangat sulit untuk memberikan penjelasan kepada para pemuda-pemudi zaman sekarang.

Pacaran untuk para pemuda zaman sekarang sudah menjadi budaya dan tradisi yang kemudian ikut berpengaruh kepada pemuda islam. Oleh karena itu,bagi pemuda yang pada zaman sekarang masih bingung antara pacaran dengan ta'aruf cobalah pahami arti dari tulisan ini. Mungkin memberikan pemahan untuk anda.

Nah.  Bisa kita lihat dan pahami bahwa Pacaran merupakan proses perkenalan antara dua insan manusia, yang katanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan pernikahan. Namun, pada kenyataannya penerapan proses tersebut masih sangat jauh dari tujuan yang sebenarnya.

Seseorang yang belum cukup umur dan masih jauh dari kesiapan memenuhi persyaratan menuju pernikahan telah dengan nyata membiasakan tradisi yang semestinya tidak mereka lakukan. Coba kita revew kembali dan lihat kebelakang bahwa sekarang banyak kasus kasus yang terjadi di kalangan anak-anak , remaja dan dewasa. Dari kasus kasus itu sangat sulit diterima oleh karena banyak yang luar akal sehat.

Dari proses pacaran ini, dapat kita lihat untuk saat sekarang sudah banyak memakan korban, baik dari kalangan anak-anak, remaja bahkan dewasa, dengan pacaran mereka banyak yang putus asa, bunuh diri, gantung diri di pohon kemiri dekat pohon siri bahkan jual diri dengan bang siri dengan harga sebutir kemiri  Sehingga hasilnya tak cukup untuk sepiring, dan hidupnyapun seperti bulan separuh,, Hee.

Makanya dalan islam mengajarkan ta'ruf agar terhindar dari gejala gejala yang tidak di inginkan. Islam memberikan gambaran terhadap proses mencari jodoh ini. Dan ini sulit di terima bagi sebagian orang yang masih awam yang menganggap bahwa ta’aruf dan pacaran adalah sama.

Namun yang sebenarnya, ta’aruf dan pacaran jelas berbeda dari berbagai sisi, coba kita pahami perbedaan-perbedaan itu di antaranya:

Tujuan

* Ta’aruf: Mengenal calon istri atau suami, dengan harapan ketika ada kecocokan antara kedua belah pihak berlanjut dengan pernikahan.

* Pacaran: Mengenal calon pacar, dengan harapan ketika ada kecocokan antara kedua belah pihak berlanjut dengan pacaran (belum jelas berlanjut dengan pernikahan atau tidak), dan pacaran lebih kepada kenikmatan sesaat, zina, dan maksiat.

Waktu dimulai

* Ta’aruf: Saat calon suami dan calon istri sudah merasa bahwa menikah adalah suatu kebutuhan, dan sudah siap secara fisik, mental, serta materi.

* Pacaran: Tidak mengenal batasan umur, kanak-kanak, remaja, pemuda, bahkan orang yang sudah menikah pun masih doyan dengan yang namanya pacaran.

Pertemuan

* Ta’aruf: Pertemuan di lakukan sesuai dengan adab bertamu biasa di rumah sang calon atau di tempat pertemuan lainya dengan tidak melanggar syari’at Islam sesuai yang telah di tentukan Allah dan Rasul-Nya.

* Pacaran: Pertemuan di lakukan secara bebas tidak ada aturan, misalnya jumlah orang, berdua, bertiga, atau berapapun itu, kemudian tempat bertemu, di tempat sepi maupun di tempat ramai, serta waktu, pagi, siang, sore, ataupun malam.

Masa waktu (lama)

* Ta’aruf: Ketika sudah tidak ada lagi keraguan di kedua belah pihak, lebih cepat lebih baik, dan ketika informasi sudah cukup (bisa sehari, seminggu, sebulan) dapat di langsungkan pernikahan.
* Pacaran: Bisa seminggu, sebulan, setahun, bahkan berpuluh-puluh tahun.

Saat tidak ada kecocokan ketika proses.

* Ta’aruf: Salah satu pihak bisa menyatakan tidak ada kecocokan, dan proses stop harus dilakukan dengan cara yang baik.

* Pacaran: Salah satu pihak bisa menyatakan tidak ada kecocokan, dan proses stop dilakukan dengan cara yang tidak baik, sehingga dapat menimbulkan permusuhan

Nah, setelah mengetahui perbedaan-perbedaan antara pacaran dengan ta’aruf, untuk kemudian tidak menjadi problem terhadap diri kita Yang nanti tidak memakan duri dari cita yang mengedepankan nafsu semata.

Semoga bernanfaat.
Salam hormat. Jika ada salah mohon kritik dan saran yang membangun

Syupratman